Suberbhayangkara.my.id, | Banyuwangi – Pengadilan Negeri Banyuwangi kembali menjadi pusat perhatian, Rabu (11/12), setelah aktivis senior dan pengkritik kebijakan lingkungan, Amir Ma’ruf Khan, hadir untuk memantau jalannya persidangan yang berkaitan dengan polemik tambang emas Tumpang Pitu, Siliragung kecamatan Pesanggaran. Kehadiran tokoh ini memunculkan sinyal bahwa ada sesuatu yang jauh lebih besar dari sekadar perkara administratif biasa.

 

Amir Ma’ruf Khan secara tegas menilai bahwa proses penanganan masalah tambang Tumpang Pitu masih menyisakan banyak tanda tanya. Ia mempertanyakan sikap pemerintah daerah dan aparat penegak hukum yang dinilai lamban dalam membuka fakta-fakta terkait berbagai dugaan pelanggaran yang terjadi di kawasan tambang tersebut.

 

“Ada terlalu banyak hal yang tidak dijelaskan kepada publik. Mulai dari perluasan area, potensi pelanggaran AMDAL, hingga indikasi kerusakan kawasan lindung yang terjadi secara sistematis. Publik berhak tahu apa yang sebenarnya terjadi,” ujarnya dengan tegas setelah sidang usai.

 

Menurut Amir, masalah Tumpang Pitu tidak bisa dilepaskan dari dugaan adanya kekuatan besar yang mencoba menutupi berbagai persoalan di lapangan. Ia menduga bahwa aliran kepentingan tertentu telah memengaruhi arah penanganan kasus ini selama bertahun-tahun.

 

“Ketika kerusakan lingkungan terjadi secara masif tetapi tidak ada penegakan hukum yang jelas, itu pertanda ada kekuatan yang bermain. Ini yang harus diungkap,” ucapnya.

 

Ia juga menyoal dampak sosial-ekologis yang kini semakin dirasakan masyarakat. Mulai dari kerusakan hutan lindung, ancaman banjir bandang, hingga penurunan hasil tangkapan nelayan di pesisir selatan.

 

“Jika negara lemah di hadapan korporasi, maka masyarakatlah yang menjadi korban. Itu tidak boleh dibiarkan,” tegas Amir Ma’ruf Khan.

 

Kehadiran aktivis vokal ini di ruang sidang memberikan tekanan moral bagi penegak hukum agar bekerja lebih terbuka. Publik menanti apakah sidang-sidang berikutnya akan benar-benar membuka dugaan pelanggaran di balik operasi tambang emas terbesar di Banyuwangi tersebut.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *