Suberbhayangkara.my.id, | Jakarta — Ketua Umum Perkumpulan Wartawan Fast Respon Nusantara (PW-FRN) sekaligus Counterpart Polri, R. MAS. MH. Agus Rugiarto, S.H., yang akrab disapa “Agus Flores”, memberikan apresiasi kepada Anggota DPR-RI Komisi III, Sonny Danaparamita, S.H., M.H. dari Fraksi PDI Perjuangan. Apresiasi tersebut disampaikan atas sikap tegas Sonny yang menyoroti dampak besar praktik legal logging dan alih fungsi lahan terhadap kerusakan lingkungan di Indonesia.
Pernyataan Sonny Danaparamita itu dinilai sebagai bentuk keberanian politik dalam membuka fakta bahwa kerusakan lingkungan tidak hanya dipicu oleh aktivitas ilegal, tetapi juga oleh praktik legal yang dibungkus melalui perizinan, kebijakan, maupun eksploitasi struktural yang berorientasi pada kepentingan korporasi.
Agus Flores mengatakan bahwa pernyataan tersebut mencerminkan keberpihakan pada kepentingan rakyat dan masa depan lingkungan Indonesia yang kian terancam. Ia menilai, sikap seperti ini patut mendapatkan dukungan luas, termasuk dari para jurnalis, akademisi, serta lembaga penegak hukum.
> “Langkah Pak Sonny merupakan tamparan moral bagi seluruh pihak yang selama ini pura-pura tidak melihat akar persoalan kerusakan lingkungan. Legal logging dan alih fungsi lahan telah lama menjadi penyakit laten yang merusak hutan Indonesia,” ujar Agus Flores.
Menurut Agus, keberanian legislator dalam menyuarakan persoalan tersebut penting untuk mendorong transparansi, evaluasi kebijakan, serta perbaikan tata kelola sumber daya alam. Ia menegaskan bahwa PW-FRN siap mengawal informasi dan edukasi publik terkait isu-isu kerusakan lingkungan.
Tak hanya itu, Agus Flores juga menyampaikan bahwa Bareskrim Polri memberi sinyal siap mendukung langkah-langkah tegas dalam penanganan persoalan lingkungan, baik dari aspek penegakan hukum maupun pengawasan terhadap potensi penyalahgunaan izin pemanfaatan lahan.
“Bareskrim Polri selama ini konsisten menindak kasus-kasus kejahatan kehutanan, termasuk perdagangan kayu ilegal dan aktivitas korporasi yang menyalahi aturan. Dengan adanya dorongan dari legislatif, tentu ini akan memperkuat sinergi penanganan di lapangan,” tambahnya.
Agus berharap pernyataan Sonny Danaparamita dapat menjadi momentum bagi pemerintah pusat dan daerah untuk memperketat pengawasan serta melakukan audit menyeluruh terhadap izin-izin pemanfaatan hutan dan lahan yang berpotensi merusak lingkungan.
PW-FRN, kata Agus, akan terus bersinergi dengan Polri serta lembaga terkait untuk memastikan bahwa persoalan kerusakan lingkungan tidak hanya menjadi isu yang dibahas, tetapi benar-benar ditindaklanjuti melalui langkah konkret demi masa depan generasi mendatang.
Dengan adanya dukungan dari legislatif maupun kepolisian, publik diharapkan semakin percaya bahwa upaya menyelamatkan lingkungan bukan sekadar slogan, tetapi komitmen nyata dari seluruh elemen bangsa.***
